Biasanya, Polisi tidur karet ban dipasang di area parkir dengan khas warna hitam dan kuning. Nah, bagi kamu yang ingin tahu lebih lanjut mengenai speed trap atau polisi tidur, yuk simak penjelasan di bawah ini!

Aturan Pembuatan Polisi Tidur Karet Ban

Sebenarnya, pemasangan polisi tidur bukanlah tanpa alasan. Mungkin kamu pernah merasa kesal dengan keberadaan polisi tidur terkadang terlalu banyak di jalanan dan mengakibatkan harus memelankan laju kendaraan.

Padahal, peran dari polisi tidur ini sangat bermanfaat untuk keselamatan pengendara maupun pejalan kaki karena para pengendara diharapkan dapat memperlambat laju kendaraan mereka agar terhindar dari yang namanya kecelakaan lalu lintas.

Sebelum membuat polisi tidur ke jasa pembuatan polisi tidur, kamu perlu meminta izin kepada aparat yang berwenang di daerah tersebut. Dalam hal ini, pemasangan polisi tidur memang memiliki aturannya tersendiri.

Aturan ini menjelaskan bahwa ciri penanda jalan polisi tidur haruslah aman dan menggunakan bahan yang telah terjamin keamanannya, seperti material semen, aspal, ataupun bahan karet. 

Selain itu, ada beberapa aturan lainnya yang perlu kamu penuhi ketika ingin membuat speed trap. Salah satunya adalah harus memiliki garis serong dengan gabungan warna hitam putih ataupun kuning agar bisa dengan mudah dilihat oleh para pengendara.

Untuk jenis polisi tidur karet ban biasanya menggunakan kombinasi warna kuning untuk garis serong dan warna hitam untuk dasarnya. Nah, jika sudah memenuhi beberapa aturan tersebut, kamu bisa langsung melangsungkan pembuatan polisi tidur.

Kelebihan dan Kekurangan Polisi Tidur Karet 

Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa polisi tidur dibagi atas 3 jenis, yaitu speed bump, speed hump, dan speed table. Ketiga jenis polisi tidur ini memiliki fungsi dan keunikannya masing-masing.

Sekilas, ketiganya memiliki tampak yang mirip karena sama-sama berbentuk gundukan tinggi yang dipasang di tengah jalan. Namun, ada beberapa hal yang membedakan, di antaranya dari tempat pemasangan, fungsi, hingga ciri fisiknya.

Speed bump adalah jenis pertama yang paling sering kamu lihat, seperti di lingkungan area parkir, area privat dan dikhususkan untuk laju kendaraan di bawah 10 kilometer per jam.

Kriteria pembuatan speed bump adalah di atas minimal 15 cm, ketinggian maksimal 12 cm, dan sudut 15 persen. 

Ciri khas lainnya dari speed bump adalah memiliki corak garis kuning dengan dasar hitam atau corak putih dengan dasar hitam. 

Lain halnya dengan speed hump yang memiliki lintas jalan untuk laju kendaraan maksimal 20 km/jam dan dengan ketentuan pembuatan maksimal lebar 39 cm, tinggi 5 – 8 cm, dan sudut 50 persen.

Speed table adalah jenis polisi tidur yang memiliki bentuk lebih lebar daripada jenis lainnya dengan ketentuan lebar 660 cm, tinggi maksimum 8 – 9 cm, dan sudut kelandaian 15 persen.

Nah, di artikel ini, hanya akan dijelaskan kelebihan dan kekurangan dari polisi tidur karet ban speed bump.

1. Kelebihan

Kelebihan dari polisi tidur berjenis speed bump adalah cukup efektif dalam memperlambat laju lintas kendaraan dengan berkurang menjadi 5 – 10 km/jam dan cenderung bersifat self-enforcing atau menuntut pengendara untuk segera memperlambat laju kendaraan mereka.

2. Kekurangan

Speed bump cenderung kurang baik untuk kesehatan karena beban dan berat tubuh atas akan timbul ketidaknyamanan di bagian punggung saat melintasi polisi tidur. Selain itu, ada kemungkinan terjadinya pengalihan arus lintas ke jalan pemukiman lain di sekitarnya. 

Keberadaan polisi tidur karet ban menjadi peran penting untuk para pengendara supaya lebih hati-hati dan waspada ketika berkendara. Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan dari polisi tidur jenis speed bump yang perlu kamu ketahui sebagai pengendara jalan maupun pejalan kaki. Semoga bermanfaat!

Jika Anda tertarik untuk mengakses informasi lebih lanjut mengenai Speed Bump & Bumper, Anda bisa mengaksesnya di website kami. Anda juga bisa klik link WhatsApp di sini untuk terhubung langsung dengan tim kami.