Jika Anda sering menggunakan kereta api, maka rubber tactile atau garis kuning berpola yang menonjol di lantai stasiun pasti sudah bukan hal asing. Namun, tahukah Anda apa fungsi rubber tactile untuk stasiun Jogja?
Garis berpola dengan warna kontras tersebut rupanya bukan sekedar dekorasi, melainkan bermanfaat penting bagi publik. Terutama untuk orang yang memiliki disabilitas. Simak lebih lanjut untuk mengetahui manfaat dan fakta rubber tactile.
Apa itu Rubber Tactile?
Berbeda dari rubber stick yang berfungsi sebagai pembatas jalan, rubber tactile adalah jenis tactile paving yang dibuat menggunakan bahan karet.
Sementara itu, tactile paving merupakan sistem indikator permukaan lantai bertekstur yang biasanya terdapat pada tempat umum, seperti pinggir jalan raya dan stasiun.
Fungsi dari tactile paving yaitu untuk membantu pejalan kaki yang memiliki disabilitas penglihatan.
Paving ini memiliki pola permukaan khusus yang dapat dideteksi oleh long cane atau kaki. Nah, pola tersebut berfungsi sebagai peringatan bagi penyandang disabilitas saat mendekati jalan dan permukaan yang berisiko.
Dengan demikian, penyandang tunanetra dapat melakukan perjalanan dan beraktivitas secara mandiri di tempat umum.
Fakta Rubber Tactile untuk Stasiun Jogja
Di berbagai tempat umum dan fasilitas publik, kita bisa dengan mudah menemukan rubber tactile. Biasanya, jenis paving ini memiliki warna kontras dengan pola yang timbul dan beda dari permukaan sekitar.
Rupanya ada berbagai fakta menarik terkait paving timbul ini. Berikut beberapa di antaranya:
1. Dikembangkan di Jepang
Tactile paving dikenal juga dengan sebutan tenji blocks. Pengembangan jenis paving ini terinspirasi oleh tenji, yang mana merupakan istilah dalam bahasa Jepang yang berarti huruf braille.
Paving timbul ini pertama kali dikembangkan tahun 1965 oleh Seiichi Miyake. Kemudian penggunaan pertamanya terjadi tahun 1967, di sebuah jalan di Okayama.
Sejak saat itu, penggunaan tactile paving menyebar secara bertahap ke seluruh jepang hingga ke berbagai negara lain.
2. Pola dengan Arti Tersendiri
Sebagai salah satu jenis tactile paving, rubber tactile juga memiliki permukaan berpola yang timbul. Paving berbahan karet ini biasanya tersedia di toko rubber dengan beberapa jenis pola yang berbeda.
Jenis pola yang paling umum yaitu linear blocks (garis-garis) dan spotted blocks (titik-titik kubah). Nah, setiap jenis pola memiliki arti masing-masing sebagai peringatan bagi pejalan kaki tunanetra. Berikut beberapa jenis pola dan artinya:
- Blistering tactile: peringatan adanya perubahan ketinggian permukaan. Permukaan blister tactile terdiri dari deretan titik-titik timbul dengan bagian puncak yang datar.
- Offset blister tactile: peringatan mendekati ujung jalan dari off-street railway platform. Paving ini memiliki pola titik-titik dengan jarak 66,5 mm dari pusat setiap titik ke titik berikutnya.
- Lozenge tactile: peringatan bahwa jalan mendekati platform transportasi cepat, seperti kereta api.
- Linear tactile: termasuk jenis paving penunjuk arah, misalnya untuk menghindari rintangan atau menemukan lokasi spesifik.
3. Sengaja Menggunakan Warna Kontras
Tactile paving dari toko rubber terdekat umumnya memiliki warna kontras, seperti kuning terang.
Penggunaan jenis warna yang kontras rupanya memang disengaja. Warna kontras tersebut bertujuan untuk membantu pejalan kaki dengan low vision atau buta warna parsial, sehingga dapat mengenali tactile paving dengan lebih mudah.
Itulah beberapa fakta menarik rubber tactile untuk stasiun Jogja. Setelah mengerti manfaatnya yang begitu penting bagi pejalan kaki dengan gangguan penglihatan, maka kita sepatutnya turut menjaga keberlangsungan fungsi paving khusus ini.
Jika Anda tertarik untuk mengakses informasi lebih lanjut mengenai lantai karet dan produk rubber lainnya, Anda bisa mengaksesnya di https://jualspeedbump.com/ kami. Anda juga bisa klik link WhatsApp https://wa.me/628131006910 (Mala) untuk terhubung langsung dengan tim Jual Speed Bump.